Apa Itu Scenius?


Menurut musisi Brian Eno, scenius adalah jalan yang lebih sehat untuk memandang kreativitas. Begitulah yang tertulis di dalam buku Show Your Work karya Austin Kleon yang saya baca. Intinya, Brian mengatakan bahwa gagasan besar dilahirkan oleh sekelompok orang kreatif, seperti pemikir, perumus teori, tokoh dunia, seniman terkenal, penemu zaman dahulu, dan orang-orang yang pendapat dan pemikirannya telah diakui dunia. Dengan kata lain, gagasan-gagasan besar itu muncul dari kolaborasi berbagai pemikiran dan pandangan yang sudah ada untuk menciptakan hal baru yang berbeda.

Oke, sebelum saya membahas lebih lanjut mengenai scenius, saya ingin mengaku secara jujur. Awalnya, scenius ini saya baca SCAN yang artinya memindai. Sama seperti proses kerja sebuah scanner yang memindai suatu objek maka objek itu akan diduplikat mentah-mentah menjadi objek yang sama. Perhatikan saja, tidak ada perbedaan antara objek yang di-scan menggunakan scanner dengan hasil scan-nya.

Tapi bagaimana jika objek yang di-scan banyak? Kemudian setiap hasil scan itu digabungkan, apa yang akan terjadi? Yup, yang kamu dapatkan adalah objek baru yang hasilnya berbeda dengan hasil yang sudah di-scan.

Dari pemikiran ini saya menyimpulkan kalau scenius menurut Brian Eno hampir sama cara kerjanya dengan scan objek yang dilakukan oleh scanner. Kalau hal ini diterapkan untuk mengembangkan potensi di dalam diri, tentu saja hasilnya menjadi luar biasa, bukan?

Manusia adalah makhluk sosial. Tidak ada satu manusia pun di dunia ini yang bisa hidup sendiri. Sebagai makhluk sosial, pasti saya dan juga kamu, membutuhkan orang lain untuk berkembang dan berkarya, termasuk mengembangkan potensi yang ada di dalam dirimu. Kamu bisa menciptakan banyak karya luar biasa kalau kamu tidak mengurung dirimu di ruang tertutup, seakan seniman pencipta karya adalah orang antisosial yang mendapatkan ide dari Tuhan secara diam-diam. Tidak. Bukan begitu cara kerjanya. Kalau kamu melakukan hal ini, kamu tidak akan berkembang secara maksimal.

Hasilnya akan lain kalau kamu sering berkumpul dengan orang lain, kemudian kamu melakukan SCAN terhadap orang lain, baik pemikiran, pendapat, maupun ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Sudah bisa dipastikan kamu memiliki ‘banyak’ sekali potensi tambahan yang dapat mendukungmu menjadi lebih kreatif untuk menciptakan hal baru.

Berarti itu mencuri, dong! Mungkin pemikiran ini yang muncul dalam pemikiranmu.

Tunggu dulu! Di dunia ini tidak ada ide yang benar-benar murni, asli, dan hanya milik satu manusia saja. Semua ciptaan di dunia ini adalah hasil dari pengembangan ide yang sudah ada. Dengan kata lain, scanning yang kamu lakukan pada orang lain atau pada karya besar tokoh dunia yang sudah ada, dapat kamu kembangkan menjadi sesuatu yang baru, yang lebih sederhana, lebih bermanfaat.

Inovasi tidak melulu dilakukan oleh perusahaan besar atau hanya bisa dilakukan orang-orang jenius, saya dan juga kamu bisa melakukannya. Prinsipnya tadi adalah scanning, atau scenius kalau menurut Brian Eno. Semakin sering kamu mengumpulkan berbagai informasi, pengetahuan, dan ilmu-ilmu baru, maka akan semakin 'kaya' potensi yang ada di dalam dirimu. Inilah cara baru untuk menjadi manusia-manusia kreatif yang mampu berkarya lebih banyak, lebih luar biasa, dan lebih mengagumkan.


-----
Tulisan di atas ada dalam buku berjudul “YAKIN SELAMANYA MAU DIPOJOKKAN?! – 50 Cara Menjadi Pribadi yang Semakin Eksis & Penuh Karya” karya Monica Anggen. Masih ada 49 tulisan menarik lainnya. Selamat membaca.