Waktu yang Kita Miliki

Manusia sesungguhnya dilengkapi dengan salah satu resource yang sangat luar biasa yang kalau saja bisa memanfaatkannya dengan baik akan membuat kita menjadi luar biasa. Ya. Waktu.

Kita semua mempunyai waktu yang sama di bumi ini, 24 jam sehari. Tapi mengapa ada yang bisa membuat perubahan besar dalam hidupnya dengan mampu membangun “kerajaan”nya, di lain sisi hanya ada yang selalu berkutat dengan distraksi minor tanpa membuat perubahan yang berarti.

Waktu tidak akan pernah kembali.
Kita pasti pernah menyesali beberapa hal atau bahkan banyak, tentang, “seandainya saya berangkat ke stasiun 10 menit lebih awal pasti saya tidak akan tertinggal kereta menuju tempat tes”, “Seandainya saya bisa membawa ayah beberapa jam lebih awal ke rumah sakit, mungkin ayah masih bersama kita sekarang”, dan banyak penyesalan lainnya mengenai waktu. Mungkin akan lebih menyakitkan jika di masa senja kita menyesalkan masa muda kita misalnya dengan berucap “seandainya saya memanfaatkan masa muda dengan belajar dengan baik” dan lainnya. Waktu tidak akan pernah kembali.

Waktu kita terbatas di dunia ini.
Steve Jobs pendiri Apple Inc, pernah menyampaikan penemuan terbesarnya saat pidato di hadapan para mahasiswa Universitas Stanford di 2005, ia mengungkapkan hal itu adalah kematian. Kesadaran bahwa pada akhirnya ia akan meninggalkan kehidupan untuk selamanya, mendorong dirinya memaknai setiap waktu yang tersisa dan mempersiapkan diri kapan saja waktunya sang maut menjemput.

Seperti yang kita ketahui Jobs melakukan hal yang luar biasa dalam waktu hidupnya yang terbatas untuk dunia teknologi dengan produk-produk luar inovatifnya di bawah "kerajaannya" yang ia bangun, Apple, Inc.

Waktu kita terbatas di dunia ini dan merupakan pilihan juga untuk kita apakah ingin memanfaatkan waktu yang kita miliki untuk menjadi bermanfaat bagi orang lain atau kita hanya ingin mati begitu saja tanpa meninggalkan apa pun.

Dengan lebih menghargai waktu, kita menjadi lebih menghargai hal-hal lainnya.
Waktu merupakan resources yang tidak dapat kita sentuh atau genggam. Bagaimanapun kita sangat terikat dengan waktu karenanya kita masih berada di dunia ini, masih dapat merasakan betapa pentingnya berbagi kepada mereka yang mengalami kekurangan, masih dapat mempelajari banyak hal yang kita sukai, masih dapat melihat senyuman mereka orang yang kita sayangi. Masih banyak lagi.

Lebih dari itu kita akan menghargai hal-hal kecil lainnya di masa lalu yang kita lakukan dengan konsisten untuk mendapatkan hal besar di masa depan.

Terkait hal buruk yang kita alami di masa lalu, tidaklah perlu kita terlalu menyesalinya karena masa lalu tidak akan berubah dan masa depan masih dapat kita raih, sesungguhnya tidak ada yang terlambat jika kita ingin merubah suatu hal, tapi yang perlu diingat apa kita masih punya (banyak) waktu?