Bisakah Aku Menanganinya?

Hidup ini pastinya tidak akan terhindarkan dari masalah, beban, tanggung jawab, risiko, dan hal lainnya yang memusingkan.

Ada satu role model di dunia teknologi yang belakangan namanya sudah tidak asing lagi karena inovasinya di bidang roket dan mobil listrik.

Yap, dia adalah Elon Musk.

Elon melalui semuanya tidak instan dan benar-benar dari awal dari belum memiliki apa-apa. Dua  kutipan dari buku biografinya yang ditulis oleh Ashlee Vance akan sedikit menggambarkan beban seperti apa yang dialami oleh Elon pada krisis yang melanda usahanya di 2008 dan bagaimana ia melaluinya.

"
Riley mulai melihat kehidupan Musk sebagai sebuah tragedi seperti yang terdapat di tulisan Shakespeare. Terkadang Musk akan terbuka kepadanya mengenai isu yang dihadapinya, dan di waktu yang lain dia akan mundur dan mengasingkan dirinya sendiri. Riley diam-diam mengamati Musk ketika dia membaca email dan melihatnya menyeringai ketika berita buruk mengalir deras. "Kau menyaksikannya memiliki percakapan ini dikepalanya," katanya. "Sangat sulit melihat seseorang yang kau cintai menderita dan bersusah payah seperti itu." Karena jam kerjanya yang begitu lama dan kebiasaan makannya yang buruk, berat badan Musk berfluktuasi dengan sangat liar. Kantong terbentuk  di bagian bawah matanya, dan roman mukanya mulai menyerupai roman muka seorang pelari yang hancur di akhir sebuah maraton yang panjang. "Dia sendiri terlihat seperti kematian," kata Riley. "Aku berpikir bahwa lelaku ini akan mengalami serangan jantung dan meninggal dunia. Dia seperti seorang pria yang berada di tepi jurang." Di tengah malam, Musk akan mengalami mimpi buruk dan berteriak. "Dia berada dalam kesakitan fisik," kata Riley. "Dia akan mendekatiku dan mulai berteriak ketika masih tertidur."*
"
"
Bagi Gracias, seorang investor Tesla dan SpaceX serta teman Musk, periode tahun 2008 memberitahukannya segala hal yang perlu dia ketahui tentang karakter Musk. Dia melihat seorang pria yang tiba di Amerika Serikat tanpa memiliki apa pun, yang kehilangan seorang anak, yang telah dipermalukan di media oleh para reporter dan mantan istrinya serta mendapatkan gangguan yang berada di ambang batas di kehidupan kerjanya. "Dia memiliki kemampuan untuk bekerja lebih keras dan menahan stres yang lebih berat dari siapa pun yang pernah kutemui, "kata Gracias. "Apa yang dia alami di tahun 2008 akan merusak dan mematahkan orang lain. Dia tidak hanya bertahan. Dia tetap bekerja dan tetap fokus." Kemampuan untuk tetap fokus di tengah sebuah krisis merupakan salah satu keunggulan Musk yang utama dibandingkan eksekutif lain dan kompetitor yang lain. "Kebanyakan orang yang berada di bawah tekanan semacam itu akan menjadi heboh," kata Gracias. "Keputusan mereka akan buruk. Elon memiliki pemikiran rasional yang sangat tinggi. Dia masih bisa membuat keputusan yang sangat jelas dan bersifat jangka panjang. Semakin sulit keputusannya, semakin bagus hasil yang dia terima. Setiap orang yang menyaksikan secara langsung apa yang dia alami akan menjadi lebih hormat kepada pria tersebut. Aku benar-benar tidak pernah melihat sesuatu seperti kemampuannya dalam menahan rasa sakit."*
"
Dari dua kutipan diatas adalah bagian yang aku sukai secara pribadi untuk diambil pelajarannya. Bagaimana tidak. Hidup ini adalah tentang perjuangan dan Elon bisa melaluinya.

Dan aku mencoba membayangkan bagaimana jika itu terjadi padaku, apakah aku bisa melaluinya. Bisakah aku menanganinya dengan baik?

Tapi memulai hal yang luar biasa itu saja belum kulakukan.

if I cant handle stress then I wont manage success

-----
* Dari buku Elon Musk -Tesla, SpaceX, and the Quest for a Fantastic Future - Ashlee Vance