Kata “cinta” tak melulu menjadi kata yang manis. Terkadang kata “cinta” bisa menjadi sebuah kata yang pahit bagi introvert, karena dengan kata ”cinta” inilah banyak hal yang direnggut dari seorang introvert. Introvert merupakan sosok yang mencintai dan peduli dari hati, tapi kenapa banyak dari introvert yang masih single dan belum mempunyai pasangan? Jawaban simplenya adalah karena pikiran.
Dalam diri seorang introvert jika sudah mengalami jatuh cinta maka terjadi sebuah pertempuran antara pikiran dan hati. Permasalahannya adalah terkadang pikiran lebih kuat daripada hati, mempunyai sebuah hati yang penuh dengan pengertian tapi kadang didominasi oleh pemikiran yang kejam. Pertempuran ini selalu terjadi ketika sedang mulai jatuh cinta, jika hati yang menang maka dia akan mendapatkan cinta itu sedangkan jika pikiran yang menang maka dia akan melepaskan cinta tersebut. Karena hati akan berjuang untuk cinta sedangkan pikiran berjuang untuk prioritasnya, melihat seorang introvert adalah orang yang hidup berdasarkan prioritas maka tak aneh jika pikiran yang menang akan merelakan cinta tersebut.
Pada dasarnya di dalam persoalan yang biasa saja pemikiran seorang introvert akan menjadi rumit apalagi jika soal perasaan. Sebagai seorang introvert, pemikiran yang akan selalu datang ketika jatuh cinta adalah “dia sama gak ya perasaannya sama gua?” , “aduhh, kayaknya dia emang gitu deh ke semua orang. Jangan sampe baper dehh”, “huft, kalau gua menyatakan perasaan cinta ke dia dan dia biasa aja pasti pertemanan bisa renggang nih”, “pantes gak ya gua sama dia” dan lain sebagainya. Pemikiran-pemikiran seperti inilah yang membuat perasaan seorang introvert menjadi acak kadut. Yang sebenarnya pemikiran-pemikiran ini bisa terbukti atau terjawab hanya setelah kita menyatakan. Sebagai seorang introvert tentu tau akan hal itu, tapi untuk melakukannya butuh beribu-ribu pertimbangan sebelum akhirnya dilakukan.
Kisah cinta introvert sudah pasti dipenuhi dengan rasa takut, tidak pede dan lain sebagainya tapi ketika sudah di pertemukan dengan seseorang yang tulus dan menunjukan rasa sukanya, maka hati akan memenangkan pertempuran ini. Tapi jika pikiran yang menang, terkadang saya sebagai seorang introvert lebih ingin merelakan cinta ketimbang harus menghadapi rasa takut rusaknya pertemanan. Yah jadi curhatkan :"))
Tapi menjaga hati ini memang sangat penting.